Judul : Murder on the Orient Express (Pembunuhan di Orient Express)
Penulis : Agatha Christie
Penerbit : Gramedia
SINOPSIS
Hercule Poirot baru saja tiba di Istanbul ketika ia mendapat telegram yang memintanya segera kembali ke Inggris karena ada situasi darurat. Ia bertemu dengan teman lamanya, Tuan Buoc, direktur Compagnie Internationale des Wagons-Lits (Indonesia: Perusahaan Gerbong-Tidur Internasional, pengelola Orient Express) yang membantu Poirot mendapatkan tempat di Orient Express yang -tidak biasanya- sudah penuh penumpang. Di kereta, Poirot didekati oleh Ratchett. Jutawan Amerika itu meminta Poirot melindunginya karena baru-baru ini dia mendapatkan ancaman pembunuhan. Karena Poirot tidak menyukai Ratchett sedari pandangan pertama, dia menolaknya walaupun diberi tawaran sebesar dua puluh ribu dolar.
Selain Ratchett, penumpang lain yang menarik perhatian Poirot adalah Mary Debenham, seorang tutor berkebangsaan Inggris yang berkepribadian tegas, Nyonya Hubbart, seorang ibu dari Amerika yang suka mengobrol dengan semua orang, Princess Dragomiroff, bangsawan wanita tua yang berpergian dengan pelayannya, Kolonel Arbuthnott, veteran perang dari India, dan pasangan muda Count-Countess Andrenyi. Seperti yang dikatakan Tuan Buoc, keragaman penumpang dalam kereta itu hampir tak dapat ditemui di tempat lain.
Pembunuhan itu sendiri terjadi selepas tengah malam. Tepatnya pukul 12.45, kalau menurut jam rusak yang ditemukan di saku piyama korban. Berhubung kereta mereka terjebak salju dan tidak bisa meminta bantuan polisi asing, Tuan Buoc meminta Poirot untuk menemukan pelakunya dengan bantuan seorang dokter yang berasal dari gerbong kereta lain. Poirot pun bergerak mengumpulkan bukti dan segera saja mereka menemukan nama asli Ratchett dan kejahatan yang dilakukannya di masa lalu. Ternyata firasat Poirot terbukti benar, Ratchett dulunya adalah penjahat kejam. Motif yang kuat untuk pembunuhan, kalau saja mereka bisa menemukan orang yang berhubungan dengan masa lalu Ratchett di dalam kereta...
Sayangnya, misteri tidak bisa dipecahkan begitu saja walaupun bukti-bukti sudah terkumpul. Terlalu banyak bukti sampai bisa dibilang mencurigakan. Para tersangka memiliki alibi yang kokoh karena dipastikan oleh kondektur gerbong dan penumpang lain. Benarkah pembunuh sebenarnya sudah melarikan diri walaupun tidak ada jejak di salju di sekeliling kereta?
Misteri Pembunuhan di Orient Express hanya bisa diselesaikan dengan pengamatan jeli dan otak yang tajam milik Poirot. Percakapan sambil lalu bisa diubahnya menjadi petunjuk penting. Sebuah noda minyak bisa membawanya pada penyelesaian kasus yang luar biasa.
Selain Ratchett, penumpang lain yang menarik perhatian Poirot adalah Mary Debenham, seorang tutor berkebangsaan Inggris yang berkepribadian tegas, Nyonya Hubbart, seorang ibu dari Amerika yang suka mengobrol dengan semua orang, Princess Dragomiroff, bangsawan wanita tua yang berpergian dengan pelayannya, Kolonel Arbuthnott, veteran perang dari India, dan pasangan muda Count-Countess Andrenyi. Seperti yang dikatakan Tuan Buoc, keragaman penumpang dalam kereta itu hampir tak dapat ditemui di tempat lain.
Pembunuhan itu sendiri terjadi selepas tengah malam. Tepatnya pukul 12.45, kalau menurut jam rusak yang ditemukan di saku piyama korban. Berhubung kereta mereka terjebak salju dan tidak bisa meminta bantuan polisi asing, Tuan Buoc meminta Poirot untuk menemukan pelakunya dengan bantuan seorang dokter yang berasal dari gerbong kereta lain. Poirot pun bergerak mengumpulkan bukti dan segera saja mereka menemukan nama asli Ratchett dan kejahatan yang dilakukannya di masa lalu. Ternyata firasat Poirot terbukti benar, Ratchett dulunya adalah penjahat kejam. Motif yang kuat untuk pembunuhan, kalau saja mereka bisa menemukan orang yang berhubungan dengan masa lalu Ratchett di dalam kereta...
Sayangnya, misteri tidak bisa dipecahkan begitu saja walaupun bukti-bukti sudah terkumpul. Terlalu banyak bukti sampai bisa dibilang mencurigakan. Para tersangka memiliki alibi yang kokoh karena dipastikan oleh kondektur gerbong dan penumpang lain. Benarkah pembunuh sebenarnya sudah melarikan diri walaupun tidak ada jejak di salju di sekeliling kereta?
Misteri Pembunuhan di Orient Express hanya bisa diselesaikan dengan pengamatan jeli dan otak yang tajam milik Poirot. Percakapan sambil lalu bisa diubahnya menjadi petunjuk penting. Sebuah noda minyak bisa membawanya pada penyelesaian kasus yang luar biasa.