Judul : The 5th Wave (Gelombang ke-5)
Penulis : Rick Yancey
Penerbit : Gramedia
Penulis : Rick Yancey
Penerbit : Gramedia
SINOPSIS
Kedatangan : Pesawat induk seukuran Manhattan berada pada jarak kurang lebih 400 km di atas bumi
Gelombang 1 : EMP - Denyut Elektromagnetik masif menembus atmosfer tepat setelah 10 hari kedatangan. Setengah juta manusia tewas.
Gelombang 2 : Tsunami - Tiga miliar manusia tewas
Gelombang 3 : Wabah Darah. Wabah Sampar. 97% dari empat miliar (jumlah penduduk bumi) tewas
Gelombang 4 : Peredam
Cassie Sullivan hampir mati dalam perjalanannya menemui adiknya, Sam, di Kamp Haven. Gadis itu terluka, terpuruk dalam sebuah mobil yang tak lagi berfungsi, dengan suhu amat dingin di luar, salju yang menumpuk. Bahkan mungkin dia berharap untuk mati, agar ia punya alasan untuk tidak menepati janjinya kepada Sam. Setidaknya alasan itu bisa diceritakannya nanti di akhirat, bersamaan dengan berkumpulnya kembali keluarga kecil mereka. Mom yang mati karena wabah, Dad yang dibunuh 'mereka' , para alien yang benar-benar ingin menguasai bumi dan melenyapkan manusianya, serta Sam, bocah lima tahun yang dibawa sekelompok prajurit ke Kamp Haven, yang katanya tempat paling aman di seluruh muka bumi, saat itu.
Tapi Cassie diselamatkan oleh Evan Walker, seorang remaja lelaki misterius yang juga kehilangan adiknya. Meninggal, wabah Sampar. Setelah diselamatkan, Cassie mulai ragu. Ada aturan yang ia ingat kuat-kuat setelah Gelombang 4 datang.
Evan mengacaukan segalanya, dan Cassie tahu itu. Tapi kondisi Cassie amat lemah setelah ia ditembak oleh Peredam dan meringkuk hampir kehilangan nyawa, kedinginan bersembunyi di jok mobil. Sekarang jika ia meninggalkan Evan, berarti Cassie akan kehilangan kehangatan rumah sesaatnya. Ya, Evan membawa gadis itu tinggal di rumahnya, diobati bahkan diajari menggunakan senapan dengan jitu.
Jika saja Cassie hilang ingatan, pasti ia akan memilih tinggal nyaman di tempat barunya. Tapi ia masih memegang janji kepada Sam, ia harus pergi menemui dan menjemput Sam dengan resiko yang selama ini membayanginya. Hidup atau mati. Cassie yang mulai membaik perlahan mencium kejanggalan pada diri Evan, sesuatu yang membuat insting bertahan hidupnya kembali. Siapa Evan sebenarnya? Mengapa ia menyembuhkan dan melindungi Cassie ? Atau jangan-jangan Evan adalah salah satu dari Peredam? Tapi jika itu benar, lalu mengapa ia masih belum membunuh Cassie?
Jika saja para makhluk lain itu tidak datang ke bumi, tidak tergoda dengan keindahan bumi atau memusnahkan umat manusia. Jika dan jika saja....
Sementara Cassie memikirkan rencananya menyelamatkan Sam, kondisi di Kamp Haven tidak jauh lebih baik. Banyak anak-anak di sana yang terselamatkan dilatih, ditempa menjadi prajurit-prajurit tangguh. Merekalah yang akan menjadi garda terdepan penyelamatan umat manusia. Mereka, anak-anak dengan usia tak lebih dari 14 tahun, bahkan ada yang berumur 5 tahun. Tapi mengapa anak-anak yang mereka pilih untuk dilatih?
Gelombang 1 : EMP - Denyut Elektromagnetik masif menembus atmosfer tepat setelah 10 hari kedatangan. Setengah juta manusia tewas.
Gelombang 2 : Tsunami - Tiga miliar manusia tewas
Gelombang 3 : Wabah Darah. Wabah Sampar. 97% dari empat miliar (jumlah penduduk bumi) tewas
Gelombang 4 : Peredam
Cassie Sullivan hampir mati dalam perjalanannya menemui adiknya, Sam, di Kamp Haven. Gadis itu terluka, terpuruk dalam sebuah mobil yang tak lagi berfungsi, dengan suhu amat dingin di luar, salju yang menumpuk. Bahkan mungkin dia berharap untuk mati, agar ia punya alasan untuk tidak menepati janjinya kepada Sam. Setidaknya alasan itu bisa diceritakannya nanti di akhirat, bersamaan dengan berkumpulnya kembali keluarga kecil mereka. Mom yang mati karena wabah, Dad yang dibunuh 'mereka' , para alien yang benar-benar ingin menguasai bumi dan melenyapkan manusianya, serta Sam, bocah lima tahun yang dibawa sekelompok prajurit ke Kamp Haven, yang katanya tempat paling aman di seluruh muka bumi, saat itu.
Tapi Cassie diselamatkan oleh Evan Walker, seorang remaja lelaki misterius yang juga kehilangan adiknya. Meninggal, wabah Sampar. Setelah diselamatkan, Cassie mulai ragu. Ada aturan yang ia ingat kuat-kuat setelah Gelombang 4 datang.
- Aturan pertama : Jangan percaya siapa pun
- Aturan kedua : Satu-satunya cara bertahan adalah dengan tetap sendirian.
Evan mengacaukan segalanya, dan Cassie tahu itu. Tapi kondisi Cassie amat lemah setelah ia ditembak oleh Peredam dan meringkuk hampir kehilangan nyawa, kedinginan bersembunyi di jok mobil. Sekarang jika ia meninggalkan Evan, berarti Cassie akan kehilangan kehangatan rumah sesaatnya. Ya, Evan membawa gadis itu tinggal di rumahnya, diobati bahkan diajari menggunakan senapan dengan jitu.
Jika saja Cassie hilang ingatan, pasti ia akan memilih tinggal nyaman di tempat barunya. Tapi ia masih memegang janji kepada Sam, ia harus pergi menemui dan menjemput Sam dengan resiko yang selama ini membayanginya. Hidup atau mati. Cassie yang mulai membaik perlahan mencium kejanggalan pada diri Evan, sesuatu yang membuat insting bertahan hidupnya kembali. Siapa Evan sebenarnya? Mengapa ia menyembuhkan dan melindungi Cassie ? Atau jangan-jangan Evan adalah salah satu dari Peredam? Tapi jika itu benar, lalu mengapa ia masih belum membunuh Cassie?
- Apa kau tahu cara memastikan siapa musuhmu, Cassie? - Hal. 122
Jika saja para makhluk lain itu tidak datang ke bumi, tidak tergoda dengan keindahan bumi atau memusnahkan umat manusia. Jika dan jika saja....
Sementara Cassie memikirkan rencananya menyelamatkan Sam, kondisi di Kamp Haven tidak jauh lebih baik. Banyak anak-anak di sana yang terselamatkan dilatih, ditempa menjadi prajurit-prajurit tangguh. Merekalah yang akan menjadi garda terdepan penyelamatan umat manusia. Mereka, anak-anak dengan usia tak lebih dari 14 tahun, bahkan ada yang berumur 5 tahun. Tapi mengapa anak-anak yang mereka pilih untuk dilatih?